Sejarah Kecamatan Jatisampurna Kota Bekasi

Masa Tarumanegara hingga Awal Kemerdekaan

Jatisampurna, yang kini merupakan salah satu kecamatan di Kota Bekasi, memiliki sejarah yang panjang. Pada masa Kerajaan Tarumanegara hingga awal kemerdekaan Indonesia, wilayah Jatisampurna, termasuk bagian selatannya seperti Kranggan dan Harjamukti, adalah bagian dari Kawedanan Jonggol. Kawedanan ini mencakup wilayah yang kini sebagian besar masuk dalam Kabupaten Bogor, dengan sebagian lainnya menjadi bagian dari Kota Depok, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang.


Penggabungan dengan Kecamatan Pondok Gede

Pada tahun 1963, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 1963 tentang Penghapusan Keresidenan dan Kewedanaan, Kawedanan Jonggol dibubarkan. Wilayah Jatisampurna kemudian digabungkan dengan Kecamatan Pondok Gede, yang saat itu merupakan bagian dari Kabupaten Bekasi. Perlu diketahui, Kabupaten Bekasi sendiri baru dimekarkan dari Kabupaten Jatinegara (dulu dikenal sebagai Mesteer Cornelis) pada tahun 1950.


Pembentukan Kota Administratif Bekasi

Pada 12 Desember 1981, melalui Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1981, wilayah Pondok Gede termasuk ke dalam Kota Administratif (Kotif) Bekasi. Setelah reformasi, status Kotif Bekasi meningkat menjadi Kotamadya berdasarkan SK Mendagri 131.34/139/1997, yang membuat Kota Bekasi terdiri dari tujuh kecamatan, salah satunya adalah Pondok Gede.


Pembentukan Kecamatan Jatisampurna

Dalam proses pembentukan Kotamadya Bekasi, muncul pembahasan mengenai pemekaran Kecamatan Pondok Gede menjadi Kecamatan Jatisampurna. Akhirnya, pada tanggal 15 Agustus 2000, Kecamatan Jatisampurna resmi berdiri sebagai kecamatan yang terpisah dari Pondok Gede. Peresmian ini dilakukan oleh Walikota Bekasi saat itu, Drs. H. Nonon Sontani.


Geografis dan Perkembangan Wilayah

Secara geografis, Kecamatan Jatisampurna terletak di bagian timur Kota Bekasi. Batas-batas wilayahnya meliputi Kecamatan Pondok Melati di utara, Kabupaten Bogor dan Kota Depok di selatan, Provinsi DKI Jakarta di barat, serta Kecamatan Jatiasih dan Kabupaten Bogor di timur. Kecamatan ini terdiri dari lima kelurahan: Jatisampurna, Jatikarya, Jatiranggon, Jatirangga, dan Jatiraden, dengan luas total sekitar 1.943,74 hektar.


Perkembangan Infrastruktur dan Pembangunan

Pada akhir 1990-an, muncul wacana pemindahan ibu kota Indonesia ke Jonggol, dan Jatisampurna menjadi salah satu akses tercepat menuju Jonggol melalui Jalan Transyogi. Wilayah ini sempat masuk dalam Zona Pengembangan "Kota Mandiri Jonggol" dan menarik minat banyak pengembang besar. Meskipun rencana pemindahan ibu kota tersebut akhirnya gagal, pembangunan di Jatisampurna terus berlanjut. Hingga saat ini, wilayah Jatisampurna telah berkembang pesat dengan berdirinya pusat perbelanjaan seperti Mall Plaza Cibubur, Citra Grand Cibubur, Mall Ciputra, dan Cibubur CBD.

Pembangunan di wilayah ini juga didukung oleh strategisnya letak Jalan Transyogi serta pembangunan Jalan Tol Cimanggis-Cibitung yang melewati Jatisampurna. Selain itu, banyak perumahan dan fasilitas pendidikan yang berkembang di daerah ini, menjadikannya salah satu wilayah yang dinamis di Kota Bekasi.


Kesimpulan

Kecamatan Jatisampurna memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak masa Tarumanegara, melalui berbagai transformasi administratif, hingga menjadi salah satu kecamatan yang berkembang pesat di Kota Bekasi. Perkembangan infrastruktur dan pembangunan yang pesat telah mengubah wajah wilayah ini dari yang dulunya hanya merupakan bagian dari Kawedanan Jonggol menjadi pusat kegiatan ekonomi dan perumahan yang penting di Bekasi.

0 Komentar